Jumat, 28 Maret 2014

Pancasila Sebagai Objektifikasi Islam

Obejektivikasi berangkat dari internalisasi, bukan dari subjektivikasi. Inilah perbedaan pokok antara objektivikasi dengan sekularisasi.. obejektivikasi adalah penerjemahan nilai-nilai internal ke dalam katagori-katagori objektif. Objektivikasi merupakan konkretisasi dari kenyakinan internal.

Objektivikasi akan menghindari diri dari sekularisasi dan dominasi. Sekularisasi  terjadi berkat adanya interpretasi subjektif yang sewajarnya yang menganggap bahwa semua peristiwa yang terjadi adalah konsekuensi logis dari gejala objektif. Subjektivikasi tterjadi apabila orang berpendapat bahwa hanya ada hubungan sebab-akibat antar subjek dengan objek.

Objekivikasi akan menghindarkan masyarkat dari dominasi. Dominasi terjadi apabila suatu masyarakat beragama hanya menghasilkan satu produk dari internalisasinya atas nilai-nilai, yaitu eksternalisasi. Titik berangkat objektivikasi sama dengan eksternalisasi yaitu internalisasi. Yang membedakannya adalah tujuan (intensionalitas). Obejektivikasi ditunjukan keluar, sedangkan eksternalisasi ke dalam umat pemeluk sebuah agama. Obejektivikasi adalah perbuatan atau tidandakan rasional-nilai yang diwujudkan dalam perbuatan rasional sehingga pihak luarpun dapa menikmati tanpa harus menyetujui nilai-nilai asal. Dengan demikian itu dapat dilihat dalam prinsip-prinsip yang ada dalam pancasila seperti permusyawaratan, keadilan social, kemanusian, dan persatuan nasional.

Harus diakui bahwa pada masa lampau ada mutual misunderstanding antara islam sebagai agama dan pancasila sebagai ideology. Kesalahpahaman itu lebih banyak pada kepentingan politik dari pada dalam substansinya atau lebih dikarnakan oleh ketidak jelasan pradigma dan cara pandang. Subtansi keduanya jelas berbeda. Islam adalam agama, sedangkan pancasila adalah ideology. Esensi (hakikatnya) islam dan pancasila tidak bertentangan, namun kenyataan eksistensinya (sejarahnya) dapat saja dipertentangkan terutama untuk melayani kepentingan-kepentingan kelompok social


Sebagai ideology pancasila dituntut untuk tetap pada jati dirinya baik kedalam (Segi intrinsic) maupun ke luar (segi ekstrinsik) kedalam, pancasila harus konsisten, koheren, dan koresponden. Keluar, pancasila harus jadi penyalur dan penyaring kepentingan horizontal maupun vertical.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 19.59

Ditulis Oleh :kito share Unknown // 19.59
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar