Selasa, 25 Maret 2014

Cogbitive Complexity Theory (CCT) IMK

Kito Share - Cogbitive Complexity Theory diperkenalakan oleh Kieras dan Polson. CCT (Cogbitive Complexity Theory) merupakan perluasan dari GOMS, yang telah kita bahas pada artikel Memahami GOMS Dalam IMK. CCT mengandung banyak prediksi tau juga sering disebut sebangai kemungkinan. Pada CCT terdapat dua deskripsi parallel:


  • User goal: berhubungan dengan aturan produksi. Aturan produksi tersebut berbentuk”IF kondisi THEN aksi: dan dipisahkan antara aturan untuk pemula dan yang sudah ahli.



  • System atau Device. Berhubungan denga  jaringan transisi tergeneralisasi yang sangat detail. Terdapat penjelasan yang luas dan jaringan transisinya mencakup semua model dialog.


State (kondisi) adalah pernyataan tentang isi memori kerja. Jika kondisi bernilai benar maka atruan produksi dijalankan. Sedangkan aksi dapat terdiri dari satu atau lebih aksi elementer yang mungkin mengubah memori kerja atau berupa aksi eksternal seperti keystoke. Contohnya adalah tugas editing menggunakan editor “vi” UNIX untuk mengoreksi antarmuka.

Aturan dalam CCT tidak selalu merepresentasikan kinerja yang bebas dari kesalahan. Aturan tersebut dapat digunakan untuk menerangkan fenomena kesalahan meskipun tidak dapat memprediksinya.
Aturan CCT dapat menggambarkan rencana (plan) yang kompleks dibandingkan dengan hierarki sekuendial pada GOMS. Aktivasi yang kontinu dari semua aturan produksi memungkinkan untuk merepsentasikan rencana yang berkesinambungan.

Secara umum, semakin banyak aturan roduksi dalam CCT maka akan sulit suatu interface untuk dipelajari/dipahami. Selain itu terdapat beberapa masalah pada Cogbitive Complexity Theory (CCT), yaitu

1.Semakin detail deskripsinya, ukuran deskripsi dari suat bangian interface dapat menjadi sangat besar. Jauh lebih, dimungkinkan terdapat beberapa cara untuk merepresinasikan perilaku user dan inerasi yang sama sehingga mengakibatkan adanya perbedaan pada hasil pengukuran.

2.Pemilihan notasi yang digunkan. Munculnya pertanyaan kapan notasi tertentu yang dipilih menjadi suatu hal yang penting atau kritis. Seorang dapat saja memilih untuk mereprentasikan sisem dengan notasi yang berbeda. Notasi yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan pengukuran.

3.CCT adalah alat rekayasa (enginnering tool) dengan pengukuran kemudian untuk dipelajari (learnability) dan tingkat kesulitan (defficully) secara garis besar digabung dengan deskripsi detail perilaku user.

gambar : teori CCT

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 11.52

Ditulis Oleh :kito share Unknown // 11.52
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar