Rabu, 18 Juni 2014

Cara Menulis BAB III Skripsi


Pada bab III sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berisi tentang hal-hal yang merupakan pedoman pelaksanaan penelitian di lapangan. Pada bab Metodologi ini, biasanya terdiri dari beberapa subbab yaitu:
1. Objek tindakan
2. Setting lokasi dan subjek penelitian
3. Metode pengumpulan data
4. Desain penelitian
5. Metode Analisis Data
6. Cara Pengambilan Kesimpulan
Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan bagian-bagian tersebut secara terpisah.

OBJEK TINDAKAN
Objek tindakan berisi solusi yang digunakan untuk penyelesaian permasalahan yang terjadai dalam pembelajaran di kelas. Solusi tersebut tentunya menjadi variabel penelitian. Perhatikan contoh berikut ini!
Objek tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan model Jigsaw II untuk meningkatkan kompetensi membaca pemahaman siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal.

SETTING LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN
Setting lokasi berisi tentang tempat dan waktu penelitian tindakan kelas tersebut dilaksanakan. Untuk setting waktu, sebisa mungkin dijabarkan sedetail mungkin dengan menggunakan tabel. Dalam tabel tersebt paling tidak mengungkapkan waktu dan kegiatan yang dilaksanakan pada waktu tersebut. Sementara itu, subjek penelitian berisi tentang kelas yang dijadikan subjek dalam penelitiannya. Perhatikan contoh berikut ini!
Penelitian tentang upaya meningkatkan kompetensi bermain peran dilakukan di SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal pada tahun pelajaran 2010/2011. Subjek penelitian adalah kelas VIII B dengan jumlah siswa sebanyak 36 yang terdiri dari 18 laki-laki dan 18 perempuan. Adapun karakteristik siswa di kelas tersebut adalah…
Ungkapkan satu demi satu karakteristik subjek penelitian tersebut sehingga subjek penelitian lebih pantas dilakukan tindakan tertentu.

METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data merupakan cara yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian baik berupa nilai maupun nonnilai. Beberapa metode pengumpulan data yang biasa digunakan dalam PTK adalah
1. Tes yaitu suatu cara mengumpulkan data daya serap siswa dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait secara langsung dengan indikator keberhasilan pembelajaran.
2. Observasi yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan. Data yang biasa diambil dengan observasi adalah data tingkah laku dan aktivitas siswa dalam KBM.
3. Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mempelajari dan menyeleksi data dari dokumen yang relevan dengan penelitian. Dokumen tersebut seperti daftar nilai, jurnal mengajar, catatan perilaku daru guru BK, dan lainnya.
Dalam penulisannya di laporan PTK, metode ini sebisa mungkin dijelaskan manfaat penggunaanya. Misalnya penggunaan metode tes ini digunakan untuk mencari data tentang apa saja.

DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang sering digunakan dalam PTK menggunakan desain baku. Desain tersebut terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaa, observasi, dan refleksi. Jelaskan apa saja yang dilakukan setiap bagian dari langkah kegiatan tersebut. Perhatikan contoh berikut ini!
Tahap Perencanaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
a. menentukan masalah pokok yang segera harus dipecahkan yaitu kurangnya kemampuan membaca cepat dan memahami isi bacaan pada siswa kela VII.
b. Membuat skenario pembelajaran yaitu dgn menerapkan metode latihan terstruktur untuk mempermudah cara membaca cepat dan sekaligus mampu memahami isi bacaan
c. Merancang lembar pengamatan untuk mengetahui perubahan yang dialami siswa dengan diterapkannya metode latihan terstruktur tesebut
d. Menyiapkan teks bacaan untuk praktek anak-anak selama siklus berlangsung
e. Menyusun soal tes untuk mengetahui keberhasilan setelah siklus berakhir.

METODE ANALISIS DATA
Yaitu cara yang dipakai untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Beberapa metode analisis data yang biasa digunakan dalam PTK adalah analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan data-data kemajuan belajar.

CARA PENGAMBILAN KESIMPULAN
Bagian ini berisi penjelasan tentang ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian. Perhatikan contoh berikut!
Kemampuan membaca cepat dikatakan meningkat apabila nilai rata rata siswa dalam membaca cepat dan memahami isi teks mencapai nilai di atas KKM yang telah dikatan yaitu 6,5


Sudah paham? Kalau sudah, cobalah memulainya kemudian lakukan penelitian tersebut di kelas. Apabila data sudah dikumpulkan dan Anda bingung bagaimana menjabarkan data tersebut, silahkan baca bagian cara menulis bab IV pada blog ini juga. Mudah-mudahan bagian tersebut sudah bisa Anda baca saat itu.
Selamat mencoba!

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 05.07

Cara Membuat BAB 1 (Pendahuluan)


LANGKAH MUDAH MEMBUAT BAB 1 PENDAHULUAN
Setelah kita menemukan permasalahan penelitian (Baca bagian menentukan permasalahan penelitian) kini kita mulai membuat bab I atau bab pendahuluan. Bab pendahuluan pada Penelitian Tindakan Kelas atau PTK terdiri dari beberapa subbab. Subbab tersebut adalah
a. Latar Belakang
b. Identifikasi Masalah
c. Pembatasan Masalah
d. Perumusan Masalah
e. Tujuan Penelitian
f. Manfaat Penelitian
Untuk selanjutnya, marilah kita ulas bagian-perbagian dari bab pendahuluan tersebut.

Latar Belakang
Latar belakang adalah hal-hal yang melatarbelakangi suatu peneliti menentukan permasalahan penelitian. Yang harus diungkapkan dalam bagian latar belakang adalah
1. Deskripsikan data faktual yang menunjukan terjadinya masalah( kondisi awal ), tempat setting, serta pentingnya masalah itu segera dipecahkan dengan cara yang dilakukan. Hasil kajian dari kegiatan prapenelitian dapat diungkapkan di sini meskipun tidak terlalu mendetail.
2. Jelaskan kondisi awal baik yang menyangkut siswa maupun guru. Ingat berhasilnya proses pembelajaran ditentukan oleh siswa sebagai subjek didik dan guru sebagai pendidik. Sepandai apapun siswa tanpa didampingi oleh guru yang baik, hasilnya tidak akan maksimal. Demikian pula sebaik apapun guru tersebut, kalau siswanya tidak memiliki motivasi belajar, hasilnya juga tidak akan baik.
3. Deskripsikan apa yang menjadi harapan peneliti. Misalnya dengan penelitian yang akan dilakukan ini peneliti berharap proses pembelajaran lebih bagus; siswa lebih termotivasi dan aktif mengikuti Proses Belajar-Mengajar; hasil atau daya serap siswa meningkat yang pada akhirnya meningkat pula prestastasi belajar siswa.
4. Uraikan kesenjangan yang terjadi yang segera harus dipecahkan. Pada bagian ini digambarkan kondisi nyata yang hasilnya baik dengan kondisi ideal yang diharapkan berkaitan dengan permasalahan penelitian. Jelaskan pula apa yang akan terjadi apabila permasalahan tersebut tidak segera dipecahkan. 
5. Menawarkan solusi/pemecahan masalah melalui penelitian. Solusi yang ditawarkan harus disertai dengan alasan mengapa solusi tersebut yang dipilih.
6. Jelaskan singkat langkah kongrit yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah penelitihan. Langkah-langkah konkret yang ditulis dalam bagian ini cukup pada inti kegiatan saja tanpa uraian yang mendetail. Uraian mendetail akan dijelaskan pada bagian yang lain.

Identifikasi Masalah
Yang dimaksud identifikasi masalah adalah menandai permasalahan-permasalah yang muncul berkaitan dengan masalah penelitian. Untuk membuat identifikasi masalah lakukan kegiatan berikut:
1. Cari dan temukan masalah masalah yang menyebabkan terjadinya kondisi awal 
2. Masalah yang dimaksud adalah masalah yang berkait dengan kodisi siswa maupun guru
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adalah membatasi permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses identifikasi masalah. Pembatasan masalah dimaksudkan untuk membatasi variabel penelitain baik variabel X maupun variabel Y.

Perumusan Masalah
Setelah permasalahan dibatasi, maka tiba saatnya masalah dirumuskan. Beberapa rambu-rambu dalam merumuskan masalah adalah:
1. Dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan masalah 
2. Umumnya berbentuk kalimat tanya 
3. Kalimat tanya yang diajukan mengacu ke masalah pokok 
4. Kalimat tanya pada rumusan masalah nantinya harus dijawab. Jawaban pada perumusan masalah akan dilakukan dalam bagian hasil penelitian.
5. Kualitas penelitian sangat dipengaruhi oleh kualitas jawaban bukan hanya banyaknya rumusan masalah.
Contoh
Judul : Peningkatan Kompetensi Membaca Pemahaman Siwa Melalui Model Jigsaw Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bojong Tegal
Rumusan Masalah
1. Seberapakah peningkatan Kompetensi Membaca Pemahaman Siwa Melalui Model Jigsaw Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bojong Tegal? 

Judul : Peningkatan kemampuan membaca cepat serta memahami isi bacaan siswa kelas … dalam mata pelajaran bahasa Indonesia melalui metode latihan terstruktur 
Rumusan Masalah
1. Apakah kemampuan membaca cepat serta memahami isi bacaan siswa kelas …dalam pelajaran bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melaui metode latihan terstruktur?

Tujuan Penelitian 
Ungkapkan semua tujuan penelitian yang diinginkan peneliti. Namun, pada hakikatnya, tujuan penelitian itu sama dengan rumusan permasalahan. Bedanya adalah kalau rumusan masalah ditulis dalam kalimat pertanyaan, tujuan penelitian dibuat dalam kalimat pernyataan. Cara mudahnya adalah dengan menghilangkan kata tanya yang ada dalam rumusan masalah 
Contoh
Rumusan Masalah
Apakah kemampuan membaca cepat serta memahami isi bacaan siswa kelas …dalam pelajaran bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melaui metode latihan terstruktur?
Tujuan : 
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca cepat serta memahami isi bacaan siswa kelas …dalam pelajaran bahasa Indonesia melaui metode latihan terstruktur.
Atau
Untuk mengetahui apakah metode latihan terstruktur dapat meningkatkan kemampun membaca cepat siswa kelas…

Manfaat Penelitian
Dalam penentuan manfaat penelitian, ungkapkan manfaat yang diperoleh dengan pelaksanaan penelitian tersebut sekurang-kurangnya bagi siswa dan guru. Kalau memungkinkan, unkapkan manfaat yang lainnya seperti bagi dunia keilmuan. Tulislah manfaat-manfaat tersebut secara terpisah setiap bagian kebermanfaatannya.
Contoh :
Bagi siswa
1. Mendorong siswa untuk menerapkan kemampan membaca cepat dalam upaya memahami isi bacaan.
2. Meningkatkan kompetensi membaca cepat siswa.
3. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
Bagi guru
1. Memberi masukan kepada guru bahwa metode latihan terstruktur dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca cepat 
2. dst

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 04.58

Minggu, 15 Juni 2014

Analisis PIECES

Pengembangan sistem informasi dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada suatu organisasi, terutama untuk masalah-masalah yang menyangkut ketersediaan informasi bagi pengambil keputusan dalam organisasi tersebut. Masalah tersebut dapat diidentifikasi dari analisis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan Service) yang diusulkan oleh James Wetherbe dalam bukunya Systems Analysis and Design : Traditional, Best Practices 4th Ed. . James Wetherbe menyebutkan bahwa tujuan dari analisis PIECES ini adalah untuk mengoreksi atau pemperbaiki sistem dalam hal yang telah disebutkan di atas.

Dari hal-hal yang telah diidentifikasi tersebut dapat diambil beberapa masalah yang sesuai dengan yang dihadapi oleh organisasi, kemudian dideskripsikan. Sehingga masalah tersebut dapat dipahami dengan baik. Berikut ini daftar identifikasi masalah, kesempatan, dan perintah.

Performance.

Masalah organisasi yang terkait dengan performance adalah :

Produksi – jumlah kerja selama periode waktu tertentu. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang jumlah kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian kerja tertentu dalam satuan orang jam, orang hari, atau orang bulan. Misalnya : untuk memproses 1 berkas yang masuk kepada organisasi dibutuhkan berapa orang jam ? kemudian hal ini dianalisis apakah hasil kerja yang demikian ini sudah bagus atau perlu ada peningkatan kinerja.
Waktu respons – penundaan rata-rata antara transaksi atau permintaan dengan respons ke transaksi atau permintaan tersebut. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang waktu respons yang terjadi ketika ada suatu transaksi yang masuk hingga transaksi tersebut direspons untuk diproses. Penundaan ini bisa jadi karena antrian dalam pemrosesan transaksi-transaksi sebelumnya.
Information.

Output

Kurangnya informasi, kurangnya informasi yang diperlukan, kurangnya informasi yang relevan – 3 hal yang telah disebutkan itu bersumber pada kurangnya informasi bagaimanapun bentuknya. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang kurangnya informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, baik itu dalam hal jumlah informasi maupun dalam hal macam informasinya.
Terlalu banyak informasi (kelebihan informasi) – yang dimaksud terlalu banyak informasi di sini adalah banyaknya informasi yang berserakan, belum terkumpul, belum terformat, dan masih tercampurnya antara informasi yang relevan dan yang tidak relevan dengan masalah yang harus diambil keputusannya, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilah dan memilih informasi yang relevan, selain itu juga informasi yang sama disampaikan berulang-ulang. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang terlalu banyaknya informasi yang demikian itu, pada bagian mana terjadi produksi informasi yang berlebihan, dan penyebab terjadinya produksi informasi yang berlebihan tersebut.
Informasi tidak dalam format yang berguna – yang dimaksud informasi tidak dalam format yang berguna adalah bahwa informai tersebut sudah tersedia, hanya saja bentuk dan formatnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga mempersulit pembacaan informasi tersebut dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami dan memanfaatkan informasi tersebut. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang informasi-informasi yang tersedia tidak dalam format yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Informasi tidak akurat – yang dimaksud informasi tidak akurat adalah bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak akuratnya informasi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang informasi yang tidak akurat tersebut, deskripsi tentang ketidak akuratannya beserta dengan penyebab-penyebab ketidak akuratannya.
Informasi sulit diproduksi – yang dimaksud informasi yang sulit diproduksi adalah bahwa informasi tersebut tidak mudah dalam proses produksinya, ini terjadi karena berbagai sebab, diantaranya data yang tidak lengkap baik dalam jumlah maupun macamnya, sumber informasi yang sulit didapatkan informasinya, format informasi yang terlalu sulit dipahami dan diproduksi informasinya, pemrosesan data melalui prosedur yang rumit, dan masih banyak lagi penyebab yang lainnya. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang informasi yang sulit diproduksi, letak kesulitan produksinya, dan penyebab kesulitan produksinya.
Informasi yang tidak tepat waktunya untuk penggunaan selanjutnya – yang dimaksud informasi yang tidak tepat waktunya untuk penggunaan selanjutnya adalah bahwa informasi tersebut datang tidak pada waktu yang tepat, baik dalam hal waktu datangnya ataupun situasi yang terjadi ketika informasi tersebut datang. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang ketidak tepatan waktu datangnya informasi tersebut, letak ketidak tepatan datangnya informasi, dan penyebab informasi yang tidak datang pada waktu yang tepat.

Input

Secara umum masalah yang teridentifikasi sama dengan output, hanya arah alirannya saja yang berbeda, berikut ini penjelasan tentang masalah yang telah teridentifikasi tersebut.

Data tidak di-capture – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang tidak di-capture, dampak yang ditimbulkan, penyebab data tidak di-capture
Data tidak di-capture pada waktunya untuk berguna – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang tidak di-capture pada waktunya, waktu yang tepat untuk meng-capture data, dampak yang ditimbulkan, penyebab data tidak di-capture pada waktu yang berguna.
Data tidak di-capture secara akurat – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang tidak di-capture secara akurat, kriteria data yang di-capture secara akurat, dampak yang ditimbulkan, penyebab data yang di-capture tidak akurat.
Data sulit di-capture – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang sulit di-capture, dampak yang ditimbulkan, bagaimana cara capturenya, penyebab kesulitan dalam meng-capture data.
Data di-capture secara berlebihan (terjadi perluangan capture data yang sama) – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang dicapture secara berlebihan, macam data yang dicapture, dampak yang ditimbulkan, penyebab capture data secara berlebihan.
Data di-capture terlalu banyak – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang dicapture terlalu banyak jumlahnya dan macamnya, dampak yang ditimbulkan, penyebab data yang di-capture terlalu banyak.
Data ilegal di-capture – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data ilegal apa yang di-capture, dampak yang ditimbulkan, penyebab data ilegal di-capture.
Data Tersimpan

Data disimpan secara berlebihan dalam banyak file dan database – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang disimpan secara berlebihan, artinya data yang sama disimpan berulang-ulang pada banyak file ataupun database, data-data itu disimpan dalam file atau database apa saja, penyebab data disimpan secara berlebihan, dan dampak yang ditimbulkan ketika data disimpan secara berlebihan.
Item-item data sama memiliki nilai berbeda dalam file-file berbeda (integrasi data yang buruk) – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang item-item data apa saja yang sama tetapi memiliki nilai yang berbeda dalam file-file berbeda akibat integrasi data yang buruk, penyebab item-item data yang sama dapat memiliki nilai yang berbeda pada file yang berbeda, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tersimpan tidak akurat – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tersimpan tidak akurat (tidak sama dengan kenyataannya), penyebab data yang tersimpan tidak akurat, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tidak aman dari kecelakaan atau vandalisme – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak aman dari kecelakaan atau vandalisme, penyebab data tidak aman, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tidak diorganisasikan dengan baik – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak terorganisasi dengan baik, penyebab data tidak terorganisasi dengan baik, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tidak fleksibel – tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan informasi baru dari data tersimpan. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak fleksibel untuk menghasilkan informasi baru, penyebab data tidak fleksibel, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tidak dapat diakses – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak dapat diakses, penyebab data tidak dapat diakses, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.

Economics.

Biaya

Biaya tidak diketahui – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi informasi, melakukan proses bisnis, dan mengambil keputusan tidak diketahui jumlahnya dan pos pembiayaannya. Selain itu juga dideskripsikan penyebab biaya tidak diketahui, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Biaya tidak dapat dilacak ke sumber – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi informasi, melakukan proses bisnis, dan mengambil keputusan tidak dapat dilacak ke sumbernya sehingga tidak dapat diketahui keakuratan biayanya. Selain itu juga dideskripsikan penyebab biaya tidak dilacak ke sumbernya, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Biaya terlalu tinggi – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi informasi, melakukan proses bisnis, dan mengambil keputusan terlalu tinggi dan banyaknya pos pembiayaan. Selain itu juga dideskripsikan penyebab biaya terlalu tinggi, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Keuntungan

Secara umum berikut ini adalah keuntungan-keuntungan yang didapatkan ketika menerapkan sistem informasi, selain yang tersebut di bawah ini masih ada lagi keuntungan-keuntungan yang lain yang secara lebih lengkap diidentifikasi dalam Tabel Ranti dan dijelaskan oleh Ir. Benny Ranti, M.Sc dalam papernya yang berjudul The Generic IS/IT Business value Category : Cases in Indonesia.

  • Pasar-pasar baru dapat dieksplorasi
  • Pemasaran saat ini dapat diperbaiki
  • Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan

Sehingga pada bagian ini dideskripsikan manfaat yang akan didapatkan ketika menerapkan teknologi informasi / sistem informasi dalam menjalankan proses bisnisnya.

Control.

Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang kendali terhadap aliran data dan informasi ketika keamanan atau kendali terlalu lemah sehingga data dan informasi rentan terhadap pemanfaatan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang terhadap pemanfaatan data dan informasi tersebut. Juga ketika keamanan atau kendali terhadap aliran data dan informasi terlalu ketat sehingga sistem menjadi terbebani oleh prosedur keamanan atau kendali tersebut dan juga mengganggu kenyamanan para pengguna dan pengambil manfaat dari data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

Keamanan atau kontrol terlalu lemah

  • Input data tidak diedit dengan cukup
  • Kejahatan terhadap data
  • Etika dilanggar pada data atau informasi – mengacu pada data atau informasi yang mencapai orang-orang yang tidak mempunyai wewenang
  • Data tersimpan secara berlebihan tidak konsisten dalam file-file atau database-database yang berbeda
  • Peraturan atau panduan privasi dilanggar (atau dapat dilanggar)
  • Error pemrosesan terjadi (oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak)
  • Error pembuatan keputusan terjadi

Keamanan atau kontrol berlebihan

  • Red tape (prosedur) birokratis memperlamban sistem
  • Pengendalian mengganggu para pelanggan atau karyawan
  • Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan

Efficiency.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada bab informasi, di mana data yang secara berlebihan di-inputkan dan diproses juga informasi yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak efisien dalam penggunaan sumberdaya. Sumberdaya dapat berupa sumberdaya prosesor, memory, ruang penyimpanan, listrik, personil, dll.

Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang efisiensi proses sistem yang berlangsung, seberapa efisien proses yang dilakukan oleh sistem tersebut, bagaimana proses efisiensinya, dan dampak yang ditimbulkan oleh sistem saat ini.

Inefisiensi sistem yang berlangsung dapat berupa :

Orang, mesin, atau komputer membuang waktu
  • Data secara berlebihan di-input atau disalin
  • Data secara berlebihan diproses
  • Informasi secara berlebihan dihasilkan

Orang, mesin, atau komputer membuang material dan persediaan

Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan

Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan



Service.

Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang layanan yang disediakan oleh sistem yang berjalan saat ini. Sederetan kelemahan layanan sistem telah teridentifikasi di bawah ini, kemudian dideskripsikan juga penyebab kelemahan sistem tersebut, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi. Berikut ini kelemahan layanan sistem yang teridentifikasi :

  • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat

  • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
  • Sistem menghasilkan produk yang tidak dapat dipercaya
  • Sistem tidak mudah dipelajari
  • Sistem tidak mudah digunakan
  • Sistem canggung untuk digunakan
  • Sistem tidak fleksibel terhadap situasi baru atau tidak umum

  • Sistem tidak fleksibel untuk berubah

  • Sistem tidak kompatibel dengan sistem-sistem lain.


Referensi : Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman, System Analysis and Design Methods 5th Ed., McGraw-Hill, 2001.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 08.41

Masalah-masalah IMK dalam Desain DL (Digital Library)


Apakah kita benar-benar mengetahui atau mengenal user kita? Setiap produk yang akan dibuat harus disesuai dengan pangsa pasar yang akan disasar.Variabel-variabel dalam riset dan pengukuran IMK, yang terdiri atas: Efektivitas,Efisiensi,Kepuasan. Pengukuran terhadap variabel di atas, tidak cukup hanya menggunakan kuesioner berskala likert saja, namun harus ditambah dengan interview terhadap sebagian user yang dapat dijangkau.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 08.31

Memperluas Pengetahuan IMK melalui DL (Digital Library)


terjadi hubungan yang resiprokal (timbal balik), yaitu IMK mempengaruhi desain DL, demikian juga DL mempengaruhi perkembangan IMK

Cara memperluas pengetahuan IMK melalui DL:

  1. Adanya gabungan dan penyesuaian peralatan multimedia (gambar, suara, teks) dalam tampilan DL
  2. Gaya hidup digital dan kebutuhan untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya
  3. Melalui DL, kita dapat belajar dan mendapatkan instruksi mengenai IMK
  4. Kebutuhan DL untuk memberikan informasi yang lebih responsif sesuai dengan imajinasi user
  5. Akses DL dapat dilakukan dimana saja, mis: desktop, laptop, PDA, dan HP. Peran IMK adalah bagaimana memberikan tampilan dan akses yang bagus sesuai dengan layar monitor masing-masing peralatan tersebut (kompatibel)


Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 08.26

Jumat, 13 Juni 2014

Dasar Pemikiran Diadakannya Digital Library


Ide DL pertama kali dimunculkan oleh Vannevar Bush (1945), yang menyatakan bahwa adanya peningkatan pekerjaan yang menuntut spesialisasi dari pengetahuan pekerja dan kebutuhan yang sama untuk mengakses informasi yang tumbuh dengan cepat dan semakin kompleks. Ide DL saat itu belum secara eksplisit dinyatakan karena adanya keterbatasan teknologi

Menampilkan dan mengakses informasi menjadi sesuatu yang esensial jika pengetahuan dapat diorganisasi dan dipelihara

Baru pada tahun 1988 oleh Ted Nelson dan Doug Engelbart, dimunculkan istilah “hypertext” sebagai embrio DL, dimana sebuah dokumen dapat diakses oleh user dimanapun dan kapanpun melalui teknologi internet pada komputer pribadinya

Melalui DL, pengetahuan pekerja dapat bertambah dengan cepat karena secara online dapat mencari informasi yang dibutuhkannya

Peran IMK disini adalah memberikan akses secara langsung dan mengembangkan peralatan yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kemampuan user, baik secara fisik maupun kognitif

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 23.24

Pengenalan dan Defenisi Digital Library Dalam IMK


Digital library (DL) adalah koleksi informasi yang diorganisasi dan saling terhubung/terkoneksi, dimana informasi ini dapat disimpan, diakses, dimanipulasi dan ditampilkan secara elektronis Informasi yang disimpan dapat berupa teks, grafik, animasi, video, atau kombinasinya, dimana dapat diakses secara lokal (organisasi itu sendiri) atau melalui internet Melalui DL, kita dapat mengakses buku, jurnal, gambar, dll diberbagai negara selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu secara elektronis untuk melakukan eksplorasi guna mencari informasi, melakukan analisis, atau merangkum informasi yang dibutuhkan Disini, peran IMK sangat penting karena user menginginkan adanya akses yang mudah, tampilan yang menarik dan memberikan informasi sebanyak mungkin yang dibutuhkannya dengan waktu yang relatif cepat dan biaya yang murah

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 23.17