Rabu, 18 Juni 2014

Cara Menulis BAB III Skripsi


Pada bab III sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berisi tentang hal-hal yang merupakan pedoman pelaksanaan penelitian di lapangan. Pada bab Metodologi ini, biasanya terdiri dari beberapa subbab yaitu:
1. Objek tindakan
2. Setting lokasi dan subjek penelitian
3. Metode pengumpulan data
4. Desain penelitian
5. Metode Analisis Data
6. Cara Pengambilan Kesimpulan
Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan bagian-bagian tersebut secara terpisah.

OBJEK TINDAKAN
Objek tindakan berisi solusi yang digunakan untuk penyelesaian permasalahan yang terjadai dalam pembelajaran di kelas. Solusi tersebut tentunya menjadi variabel penelitian. Perhatikan contoh berikut ini!
Objek tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan model Jigsaw II untuk meningkatkan kompetensi membaca pemahaman siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal.

SETTING LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN
Setting lokasi berisi tentang tempat dan waktu penelitian tindakan kelas tersebut dilaksanakan. Untuk setting waktu, sebisa mungkin dijabarkan sedetail mungkin dengan menggunakan tabel. Dalam tabel tersebt paling tidak mengungkapkan waktu dan kegiatan yang dilaksanakan pada waktu tersebut. Sementara itu, subjek penelitian berisi tentang kelas yang dijadikan subjek dalam penelitiannya. Perhatikan contoh berikut ini!
Penelitian tentang upaya meningkatkan kompetensi bermain peran dilakukan di SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal pada tahun pelajaran 2010/2011. Subjek penelitian adalah kelas VIII B dengan jumlah siswa sebanyak 36 yang terdiri dari 18 laki-laki dan 18 perempuan. Adapun karakteristik siswa di kelas tersebut adalah…
Ungkapkan satu demi satu karakteristik subjek penelitian tersebut sehingga subjek penelitian lebih pantas dilakukan tindakan tertentu.

METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data merupakan cara yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian baik berupa nilai maupun nonnilai. Beberapa metode pengumpulan data yang biasa digunakan dalam PTK adalah
1. Tes yaitu suatu cara mengumpulkan data daya serap siswa dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait secara langsung dengan indikator keberhasilan pembelajaran.
2. Observasi yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan. Data yang biasa diambil dengan observasi adalah data tingkah laku dan aktivitas siswa dalam KBM.
3. Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mempelajari dan menyeleksi data dari dokumen yang relevan dengan penelitian. Dokumen tersebut seperti daftar nilai, jurnal mengajar, catatan perilaku daru guru BK, dan lainnya.
Dalam penulisannya di laporan PTK, metode ini sebisa mungkin dijelaskan manfaat penggunaanya. Misalnya penggunaan metode tes ini digunakan untuk mencari data tentang apa saja.

DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang sering digunakan dalam PTK menggunakan desain baku. Desain tersebut terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaa, observasi, dan refleksi. Jelaskan apa saja yang dilakukan setiap bagian dari langkah kegiatan tersebut. Perhatikan contoh berikut ini!
Tahap Perencanaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
a. menentukan masalah pokok yang segera harus dipecahkan yaitu kurangnya kemampuan membaca cepat dan memahami isi bacaan pada siswa kela VII.
b. Membuat skenario pembelajaran yaitu dgn menerapkan metode latihan terstruktur untuk mempermudah cara membaca cepat dan sekaligus mampu memahami isi bacaan
c. Merancang lembar pengamatan untuk mengetahui perubahan yang dialami siswa dengan diterapkannya metode latihan terstruktur tesebut
d. Menyiapkan teks bacaan untuk praktek anak-anak selama siklus berlangsung
e. Menyusun soal tes untuk mengetahui keberhasilan setelah siklus berakhir.

METODE ANALISIS DATA
Yaitu cara yang dipakai untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Beberapa metode analisis data yang biasa digunakan dalam PTK adalah analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan data-data kemajuan belajar.

CARA PENGAMBILAN KESIMPULAN
Bagian ini berisi penjelasan tentang ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian. Perhatikan contoh berikut!
Kemampuan membaca cepat dikatakan meningkat apabila nilai rata rata siswa dalam membaca cepat dan memahami isi teks mencapai nilai di atas KKM yang telah dikatan yaitu 6,5


Sudah paham? Kalau sudah, cobalah memulainya kemudian lakukan penelitian tersebut di kelas. Apabila data sudah dikumpulkan dan Anda bingung bagaimana menjabarkan data tersebut, silahkan baca bagian cara menulis bab IV pada blog ini juga. Mudah-mudahan bagian tersebut sudah bisa Anda baca saat itu.
Selamat mencoba!

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 05.07

Cara Membuat BAB 1 (Pendahuluan)


LANGKAH MUDAH MEMBUAT BAB 1 PENDAHULUAN
Setelah kita menemukan permasalahan penelitian (Baca bagian menentukan permasalahan penelitian) kini kita mulai membuat bab I atau bab pendahuluan. Bab pendahuluan pada Penelitian Tindakan Kelas atau PTK terdiri dari beberapa subbab. Subbab tersebut adalah
a. Latar Belakang
b. Identifikasi Masalah
c. Pembatasan Masalah
d. Perumusan Masalah
e. Tujuan Penelitian
f. Manfaat Penelitian
Untuk selanjutnya, marilah kita ulas bagian-perbagian dari bab pendahuluan tersebut.

Latar Belakang
Latar belakang adalah hal-hal yang melatarbelakangi suatu peneliti menentukan permasalahan penelitian. Yang harus diungkapkan dalam bagian latar belakang adalah
1. Deskripsikan data faktual yang menunjukan terjadinya masalah( kondisi awal ), tempat setting, serta pentingnya masalah itu segera dipecahkan dengan cara yang dilakukan. Hasil kajian dari kegiatan prapenelitian dapat diungkapkan di sini meskipun tidak terlalu mendetail.
2. Jelaskan kondisi awal baik yang menyangkut siswa maupun guru. Ingat berhasilnya proses pembelajaran ditentukan oleh siswa sebagai subjek didik dan guru sebagai pendidik. Sepandai apapun siswa tanpa didampingi oleh guru yang baik, hasilnya tidak akan maksimal. Demikian pula sebaik apapun guru tersebut, kalau siswanya tidak memiliki motivasi belajar, hasilnya juga tidak akan baik.
3. Deskripsikan apa yang menjadi harapan peneliti. Misalnya dengan penelitian yang akan dilakukan ini peneliti berharap proses pembelajaran lebih bagus; siswa lebih termotivasi dan aktif mengikuti Proses Belajar-Mengajar; hasil atau daya serap siswa meningkat yang pada akhirnya meningkat pula prestastasi belajar siswa.
4. Uraikan kesenjangan yang terjadi yang segera harus dipecahkan. Pada bagian ini digambarkan kondisi nyata yang hasilnya baik dengan kondisi ideal yang diharapkan berkaitan dengan permasalahan penelitian. Jelaskan pula apa yang akan terjadi apabila permasalahan tersebut tidak segera dipecahkan. 
5. Menawarkan solusi/pemecahan masalah melalui penelitian. Solusi yang ditawarkan harus disertai dengan alasan mengapa solusi tersebut yang dipilih.
6. Jelaskan singkat langkah kongrit yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah penelitihan. Langkah-langkah konkret yang ditulis dalam bagian ini cukup pada inti kegiatan saja tanpa uraian yang mendetail. Uraian mendetail akan dijelaskan pada bagian yang lain.

Identifikasi Masalah
Yang dimaksud identifikasi masalah adalah menandai permasalahan-permasalah yang muncul berkaitan dengan masalah penelitian. Untuk membuat identifikasi masalah lakukan kegiatan berikut:
1. Cari dan temukan masalah masalah yang menyebabkan terjadinya kondisi awal 
2. Masalah yang dimaksud adalah masalah yang berkait dengan kodisi siswa maupun guru
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adalah membatasi permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses identifikasi masalah. Pembatasan masalah dimaksudkan untuk membatasi variabel penelitain baik variabel X maupun variabel Y.

Perumusan Masalah
Setelah permasalahan dibatasi, maka tiba saatnya masalah dirumuskan. Beberapa rambu-rambu dalam merumuskan masalah adalah:
1. Dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan masalah 
2. Umumnya berbentuk kalimat tanya 
3. Kalimat tanya yang diajukan mengacu ke masalah pokok 
4. Kalimat tanya pada rumusan masalah nantinya harus dijawab. Jawaban pada perumusan masalah akan dilakukan dalam bagian hasil penelitian.
5. Kualitas penelitian sangat dipengaruhi oleh kualitas jawaban bukan hanya banyaknya rumusan masalah.
Contoh
Judul : Peningkatan Kompetensi Membaca Pemahaman Siwa Melalui Model Jigsaw Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bojong Tegal
Rumusan Masalah
1. Seberapakah peningkatan Kompetensi Membaca Pemahaman Siwa Melalui Model Jigsaw Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bojong Tegal? 

Judul : Peningkatan kemampuan membaca cepat serta memahami isi bacaan siswa kelas … dalam mata pelajaran bahasa Indonesia melalui metode latihan terstruktur 
Rumusan Masalah
1. Apakah kemampuan membaca cepat serta memahami isi bacaan siswa kelas …dalam pelajaran bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melaui metode latihan terstruktur?

Tujuan Penelitian 
Ungkapkan semua tujuan penelitian yang diinginkan peneliti. Namun, pada hakikatnya, tujuan penelitian itu sama dengan rumusan permasalahan. Bedanya adalah kalau rumusan masalah ditulis dalam kalimat pertanyaan, tujuan penelitian dibuat dalam kalimat pernyataan. Cara mudahnya adalah dengan menghilangkan kata tanya yang ada dalam rumusan masalah 
Contoh
Rumusan Masalah
Apakah kemampuan membaca cepat serta memahami isi bacaan siswa kelas …dalam pelajaran bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melaui metode latihan terstruktur?
Tujuan : 
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca cepat serta memahami isi bacaan siswa kelas …dalam pelajaran bahasa Indonesia melaui metode latihan terstruktur.
Atau
Untuk mengetahui apakah metode latihan terstruktur dapat meningkatkan kemampun membaca cepat siswa kelas…

Manfaat Penelitian
Dalam penentuan manfaat penelitian, ungkapkan manfaat yang diperoleh dengan pelaksanaan penelitian tersebut sekurang-kurangnya bagi siswa dan guru. Kalau memungkinkan, unkapkan manfaat yang lainnya seperti bagi dunia keilmuan. Tulislah manfaat-manfaat tersebut secara terpisah setiap bagian kebermanfaatannya.
Contoh :
Bagi siswa
1. Mendorong siswa untuk menerapkan kemampan membaca cepat dalam upaya memahami isi bacaan.
2. Meningkatkan kompetensi membaca cepat siswa.
3. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
Bagi guru
1. Memberi masukan kepada guru bahwa metode latihan terstruktur dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca cepat 
2. dst

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 04.58

Minggu, 15 Juni 2014

Analisis PIECES

Pengembangan sistem informasi dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada suatu organisasi, terutama untuk masalah-masalah yang menyangkut ketersediaan informasi bagi pengambil keputusan dalam organisasi tersebut. Masalah tersebut dapat diidentifikasi dari analisis PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan Service) yang diusulkan oleh James Wetherbe dalam bukunya Systems Analysis and Design : Traditional, Best Practices 4th Ed. . James Wetherbe menyebutkan bahwa tujuan dari analisis PIECES ini adalah untuk mengoreksi atau pemperbaiki sistem dalam hal yang telah disebutkan di atas.

Dari hal-hal yang telah diidentifikasi tersebut dapat diambil beberapa masalah yang sesuai dengan yang dihadapi oleh organisasi, kemudian dideskripsikan. Sehingga masalah tersebut dapat dipahami dengan baik. Berikut ini daftar identifikasi masalah, kesempatan, dan perintah.

Performance.

Masalah organisasi yang terkait dengan performance adalah :

Produksi – jumlah kerja selama periode waktu tertentu. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang jumlah kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian kerja tertentu dalam satuan orang jam, orang hari, atau orang bulan. Misalnya : untuk memproses 1 berkas yang masuk kepada organisasi dibutuhkan berapa orang jam ? kemudian hal ini dianalisis apakah hasil kerja yang demikian ini sudah bagus atau perlu ada peningkatan kinerja.
Waktu respons – penundaan rata-rata antara transaksi atau permintaan dengan respons ke transaksi atau permintaan tersebut. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang waktu respons yang terjadi ketika ada suatu transaksi yang masuk hingga transaksi tersebut direspons untuk diproses. Penundaan ini bisa jadi karena antrian dalam pemrosesan transaksi-transaksi sebelumnya.
Information.

Output

Kurangnya informasi, kurangnya informasi yang diperlukan, kurangnya informasi yang relevan – 3 hal yang telah disebutkan itu bersumber pada kurangnya informasi bagaimanapun bentuknya. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang kurangnya informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, baik itu dalam hal jumlah informasi maupun dalam hal macam informasinya.
Terlalu banyak informasi (kelebihan informasi) – yang dimaksud terlalu banyak informasi di sini adalah banyaknya informasi yang berserakan, belum terkumpul, belum terformat, dan masih tercampurnya antara informasi yang relevan dan yang tidak relevan dengan masalah yang harus diambil keputusannya, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilah dan memilih informasi yang relevan, selain itu juga informasi yang sama disampaikan berulang-ulang. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang terlalu banyaknya informasi yang demikian itu, pada bagian mana terjadi produksi informasi yang berlebihan, dan penyebab terjadinya produksi informasi yang berlebihan tersebut.
Informasi tidak dalam format yang berguna – yang dimaksud informasi tidak dalam format yang berguna adalah bahwa informai tersebut sudah tersedia, hanya saja bentuk dan formatnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga mempersulit pembacaan informasi tersebut dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami dan memanfaatkan informasi tersebut. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang informasi-informasi yang tersedia tidak dalam format yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Informasi tidak akurat – yang dimaksud informasi tidak akurat adalah bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak akuratnya informasi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang informasi yang tidak akurat tersebut, deskripsi tentang ketidak akuratannya beserta dengan penyebab-penyebab ketidak akuratannya.
Informasi sulit diproduksi – yang dimaksud informasi yang sulit diproduksi adalah bahwa informasi tersebut tidak mudah dalam proses produksinya, ini terjadi karena berbagai sebab, diantaranya data yang tidak lengkap baik dalam jumlah maupun macamnya, sumber informasi yang sulit didapatkan informasinya, format informasi yang terlalu sulit dipahami dan diproduksi informasinya, pemrosesan data melalui prosedur yang rumit, dan masih banyak lagi penyebab yang lainnya. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang informasi yang sulit diproduksi, letak kesulitan produksinya, dan penyebab kesulitan produksinya.
Informasi yang tidak tepat waktunya untuk penggunaan selanjutnya – yang dimaksud informasi yang tidak tepat waktunya untuk penggunaan selanjutnya adalah bahwa informasi tersebut datang tidak pada waktu yang tepat, baik dalam hal waktu datangnya ataupun situasi yang terjadi ketika informasi tersebut datang. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang ketidak tepatan waktu datangnya informasi tersebut, letak ketidak tepatan datangnya informasi, dan penyebab informasi yang tidak datang pada waktu yang tepat.

Input

Secara umum masalah yang teridentifikasi sama dengan output, hanya arah alirannya saja yang berbeda, berikut ini penjelasan tentang masalah yang telah teridentifikasi tersebut.

Data tidak di-capture – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang tidak di-capture, dampak yang ditimbulkan, penyebab data tidak di-capture
Data tidak di-capture pada waktunya untuk berguna – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang tidak di-capture pada waktunya, waktu yang tepat untuk meng-capture data, dampak yang ditimbulkan, penyebab data tidak di-capture pada waktu yang berguna.
Data tidak di-capture secara akurat – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang tidak di-capture secara akurat, kriteria data yang di-capture secara akurat, dampak yang ditimbulkan, penyebab data yang di-capture tidak akurat.
Data sulit di-capture – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang sulit di-capture, dampak yang ditimbulkan, bagaimana cara capturenya, penyebab kesulitan dalam meng-capture data.
Data di-capture secara berlebihan (terjadi perluangan capture data yang sama) – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang dicapture secara berlebihan, macam data yang dicapture, dampak yang ditimbulkan, penyebab capture data secara berlebihan.
Data di-capture terlalu banyak – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang dicapture terlalu banyak jumlahnya dan macamnya, dampak yang ditimbulkan, penyebab data yang di-capture terlalu banyak.
Data ilegal di-capture – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data ilegal apa yang di-capture, dampak yang ditimbulkan, penyebab data ilegal di-capture.
Data Tersimpan

Data disimpan secara berlebihan dalam banyak file dan database – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang disimpan secara berlebihan, artinya data yang sama disimpan berulang-ulang pada banyak file ataupun database, data-data itu disimpan dalam file atau database apa saja, penyebab data disimpan secara berlebihan, dan dampak yang ditimbulkan ketika data disimpan secara berlebihan.
Item-item data sama memiliki nilai berbeda dalam file-file berbeda (integrasi data yang buruk) – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang item-item data apa saja yang sama tetapi memiliki nilai yang berbeda dalam file-file berbeda akibat integrasi data yang buruk, penyebab item-item data yang sama dapat memiliki nilai yang berbeda pada file yang berbeda, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tersimpan tidak akurat – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tersimpan tidak akurat (tidak sama dengan kenyataannya), penyebab data yang tersimpan tidak akurat, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tidak aman dari kecelakaan atau vandalisme – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak aman dari kecelakaan atau vandalisme, penyebab data tidak aman, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tidak diorganisasikan dengan baik – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak terorganisasi dengan baik, penyebab data tidak terorganisasi dengan baik, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tidak fleksibel – tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan informasi baru dari data tersimpan. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak fleksibel untuk menghasilkan informasi baru, penyebab data tidak fleksibel, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tidak dapat diakses – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak dapat diakses, penyebab data tidak dapat diakses, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.

Economics.

Biaya

Biaya tidak diketahui – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi informasi, melakukan proses bisnis, dan mengambil keputusan tidak diketahui jumlahnya dan pos pembiayaannya. Selain itu juga dideskripsikan penyebab biaya tidak diketahui, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Biaya tidak dapat dilacak ke sumber – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi informasi, melakukan proses bisnis, dan mengambil keputusan tidak dapat dilacak ke sumbernya sehingga tidak dapat diketahui keakuratan biayanya. Selain itu juga dideskripsikan penyebab biaya tidak dilacak ke sumbernya, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Biaya terlalu tinggi – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi informasi, melakukan proses bisnis, dan mengambil keputusan terlalu tinggi dan banyaknya pos pembiayaan. Selain itu juga dideskripsikan penyebab biaya terlalu tinggi, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Keuntungan

Secara umum berikut ini adalah keuntungan-keuntungan yang didapatkan ketika menerapkan sistem informasi, selain yang tersebut di bawah ini masih ada lagi keuntungan-keuntungan yang lain yang secara lebih lengkap diidentifikasi dalam Tabel Ranti dan dijelaskan oleh Ir. Benny Ranti, M.Sc dalam papernya yang berjudul The Generic IS/IT Business value Category : Cases in Indonesia.

  • Pasar-pasar baru dapat dieksplorasi
  • Pemasaran saat ini dapat diperbaiki
  • Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan

Sehingga pada bagian ini dideskripsikan manfaat yang akan didapatkan ketika menerapkan teknologi informasi / sistem informasi dalam menjalankan proses bisnisnya.

Control.

Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang kendali terhadap aliran data dan informasi ketika keamanan atau kendali terlalu lemah sehingga data dan informasi rentan terhadap pemanfaatan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang terhadap pemanfaatan data dan informasi tersebut. Juga ketika keamanan atau kendali terhadap aliran data dan informasi terlalu ketat sehingga sistem menjadi terbebani oleh prosedur keamanan atau kendali tersebut dan juga mengganggu kenyamanan para pengguna dan pengambil manfaat dari data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

Keamanan atau kontrol terlalu lemah

  • Input data tidak diedit dengan cukup
  • Kejahatan terhadap data
  • Etika dilanggar pada data atau informasi – mengacu pada data atau informasi yang mencapai orang-orang yang tidak mempunyai wewenang
  • Data tersimpan secara berlebihan tidak konsisten dalam file-file atau database-database yang berbeda
  • Peraturan atau panduan privasi dilanggar (atau dapat dilanggar)
  • Error pemrosesan terjadi (oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak)
  • Error pembuatan keputusan terjadi

Keamanan atau kontrol berlebihan

  • Red tape (prosedur) birokratis memperlamban sistem
  • Pengendalian mengganggu para pelanggan atau karyawan
  • Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan

Efficiency.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada bab informasi, di mana data yang secara berlebihan di-inputkan dan diproses juga informasi yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak efisien dalam penggunaan sumberdaya. Sumberdaya dapat berupa sumberdaya prosesor, memory, ruang penyimpanan, listrik, personil, dll.

Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang efisiensi proses sistem yang berlangsung, seberapa efisien proses yang dilakukan oleh sistem tersebut, bagaimana proses efisiensinya, dan dampak yang ditimbulkan oleh sistem saat ini.

Inefisiensi sistem yang berlangsung dapat berupa :

Orang, mesin, atau komputer membuang waktu
  • Data secara berlebihan di-input atau disalin
  • Data secara berlebihan diproses
  • Informasi secara berlebihan dihasilkan

Orang, mesin, atau komputer membuang material dan persediaan

Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan

Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan



Service.

Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang layanan yang disediakan oleh sistem yang berjalan saat ini. Sederetan kelemahan layanan sistem telah teridentifikasi di bawah ini, kemudian dideskripsikan juga penyebab kelemahan sistem tersebut, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi. Berikut ini kelemahan layanan sistem yang teridentifikasi :

  • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat

  • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
  • Sistem menghasilkan produk yang tidak dapat dipercaya
  • Sistem tidak mudah dipelajari
  • Sistem tidak mudah digunakan
  • Sistem canggung untuk digunakan
  • Sistem tidak fleksibel terhadap situasi baru atau tidak umum

  • Sistem tidak fleksibel untuk berubah

  • Sistem tidak kompatibel dengan sistem-sistem lain.


Referensi : Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman, System Analysis and Design Methods 5th Ed., McGraw-Hill, 2001.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 08.41

Masalah-masalah IMK dalam Desain DL (Digital Library)


Apakah kita benar-benar mengetahui atau mengenal user kita? Setiap produk yang akan dibuat harus disesuai dengan pangsa pasar yang akan disasar.Variabel-variabel dalam riset dan pengukuran IMK, yang terdiri atas: Efektivitas,Efisiensi,Kepuasan. Pengukuran terhadap variabel di atas, tidak cukup hanya menggunakan kuesioner berskala likert saja, namun harus ditambah dengan interview terhadap sebagian user yang dapat dijangkau.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 08.31

Memperluas Pengetahuan IMK melalui DL (Digital Library)


terjadi hubungan yang resiprokal (timbal balik), yaitu IMK mempengaruhi desain DL, demikian juga DL mempengaruhi perkembangan IMK

Cara memperluas pengetahuan IMK melalui DL:

  1. Adanya gabungan dan penyesuaian peralatan multimedia (gambar, suara, teks) dalam tampilan DL
  2. Gaya hidup digital dan kebutuhan untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya
  3. Melalui DL, kita dapat belajar dan mendapatkan instruksi mengenai IMK
  4. Kebutuhan DL untuk memberikan informasi yang lebih responsif sesuai dengan imajinasi user
  5. Akses DL dapat dilakukan dimana saja, mis: desktop, laptop, PDA, dan HP. Peran IMK adalah bagaimana memberikan tampilan dan akses yang bagus sesuai dengan layar monitor masing-masing peralatan tersebut (kompatibel)


Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 08.26

Jumat, 13 Juni 2014

Dasar Pemikiran Diadakannya Digital Library


Ide DL pertama kali dimunculkan oleh Vannevar Bush (1945), yang menyatakan bahwa adanya peningkatan pekerjaan yang menuntut spesialisasi dari pengetahuan pekerja dan kebutuhan yang sama untuk mengakses informasi yang tumbuh dengan cepat dan semakin kompleks. Ide DL saat itu belum secara eksplisit dinyatakan karena adanya keterbatasan teknologi

Menampilkan dan mengakses informasi menjadi sesuatu yang esensial jika pengetahuan dapat diorganisasi dan dipelihara

Baru pada tahun 1988 oleh Ted Nelson dan Doug Engelbart, dimunculkan istilah “hypertext” sebagai embrio DL, dimana sebuah dokumen dapat diakses oleh user dimanapun dan kapanpun melalui teknologi internet pada komputer pribadinya

Melalui DL, pengetahuan pekerja dapat bertambah dengan cepat karena secara online dapat mencari informasi yang dibutuhkannya

Peran IMK disini adalah memberikan akses secara langsung dan mengembangkan peralatan yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kemampuan user, baik secara fisik maupun kognitif

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 23.24

Pengenalan dan Defenisi Digital Library Dalam IMK


Digital library (DL) adalah koleksi informasi yang diorganisasi dan saling terhubung/terkoneksi, dimana informasi ini dapat disimpan, diakses, dimanipulasi dan ditampilkan secara elektronis Informasi yang disimpan dapat berupa teks, grafik, animasi, video, atau kombinasinya, dimana dapat diakses secara lokal (organisasi itu sendiri) atau melalui internet Melalui DL, kita dapat mengakses buku, jurnal, gambar, dll diberbagai negara selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu secara elektronis untuk melakukan eksplorasi guna mencari informasi, melakukan analisis, atau merangkum informasi yang dibutuhkan Disini, peran IMK sangat penting karena user menginginkan adanya akses yang mudah, tampilan yang menarik dan memberikan informasi sebanyak mungkin yang dibutuhkannya dengan waktu yang relatif cepat dan biaya yang murah

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 23.17

Sabtu, 17 Mei 2014

Settingan Audio HDMI pada Windows

Pastikan komputer Anda terhubung ke HDTV melalui kabel HDMI sebelum Anda mulai langkah-langkah ini.

1. Klik kanan pada Icon Suara terletak di sudut kanan bawah desktop Anda 
(ikon terlihat seperti speaker kecil).

2. klik pada Playback Devices dari menu:











3. Sekarang Suara akan terbuka, pastikan Playback tab yang dipilih.

4. Klik kanan pada output HDMI perangkat playback.

5.Klik pada Aktifkan dari menu drop down.


























Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 04.43

Senin, 12 Mei 2014

Kenapa Blog Sepi Pengunjung? Apa Yang Salah?

Sebagai seorang blogger maupun pelaku bisnis online, tentu anda sangat senang jika banyak orang datang mengunjungi tulisan anda. Namun apa jadinya jika blog anda sepi pengunjung? Tentu hati terasa sedih. Membuat semangat ngeblog menjadi kendur. Tapi jangan buru-buru putus asa. Mari kita selidiki terlebih dahulu, dimana letak ketidak beresan yang menjadi penyebab blog sepi pengunjung. 

1. Jarang Posting
Anda harus punya cukup banyak pilihan artikel untuk disajikan kepada pengunjung blog anda. Kalau pilihan artikelnya terlalu sedikit, pengunjung tentu akan malas datang lagi ke blog anda. Pengunjung pun dapat melihat keseriusan anda dalam mengembangkan blog jika anda konsisten dalam memposting artikel baru. Jangan lupa pula berikan internal link ditiap postingan anda, karena selain baik dari sisi SEO, internal link membuat pengunjung anda mudah menemukan postingan anda yang lain sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.

2. Kualitas Postingan Menurun
Sering melakukan posting itu baik. Tapi anda juga harus memperhatikan kualitas postingan agar tidak menurun. Kualitas postingan yang menurun dapat membuat pembaca tidak kembali lagi ke blog anda. Perhatikan pula apa yang anda tulis. Anda boleh menulis artikel dengan judul maupun isi yang kontroversial untuk memancing para pembaca, namun jangan terlalu sering ya... Hehehe. Pembaca yang tidak setuju dengan isi tulisan anda bisa saja kabur meninggalkan blog anda dan bukan tak mungkin akan menyebarluaskan kalau blog anda kurang berkualitas.

3. Topik Blog Tidak Jelas dan Kurang Menarik
Apa topik bahasan blog anda? Kebanyakan blog pribadi memiliki topik bahasan yang begitu beragam. Banyak topik dalam sebuah blog dapat membuat pengunjung menjadi bingung. Hal ini sering kali membuat pengunjung hanya membaca topik pilihannya dan pergi begitu saja. Fokuslah pada beberapa topik saja, selain memudahkan anda fokus mengelolanya, juga membuat pengunjung menjadi lebih nyaman dalam mencari informasi didalam blog anda.

Selain harus jelas, topik blog juga harus menarik. Jika hanya sedikit orang yang berminat mencari informasi yang anda sajikan, maka bisa dipastikan blog anda akan sepi pengunjung. Carilah topik blog yang belum banyak dibahas orang, namun memiliki banyak peminat.

4. Perhatikan Tampilan Blog Anda
Memilih desain template mungkin terdengar sepele, namun dapat menjadi masalah jika ternyata pengunjung tidak nyaman berada di blog anda karena tampilan blog yang kurang menarik. Pilih desain template sesuai dengan topik bahasan blog anda, namun jangan gunakan template yang pasaran ya... Hehehe. Gunakan template yang dapat menjadi ciri khas blog anda. Jangan lupa perhatikan perpaduan warna dan jenis font yang digunakan.

Apakah tujuan anda ngeblog untuk mendapatkan uang melalui iklan? Pilihlah iklan yang yang sesuai dengan topik bahasan blog anda dan jangan berlebihan dalam memasang iklan. Blog yang penuh banyak iklan dapat membuat pengunjung tidak nyaman. Begitu pula jika anda senang mempercantik blog dengan berbagai pernak pernik yang menurut anda indah. Ingat ini masalah selera, apa yang anda lihat menarik belum tentu dilihat menarik oleh pengunjung blog anda.

5. Kurang Sabar
Membuat dan mengembangkan blog ibarat seperti membuka toko. Anda perlu bersabar dan terus konsisten mengembangkannya. Tidak bisa hari ini toko dibuka, besok sudah ramai dipenuhi pengunjung tetap. Begitu pula dalam mengerjakan blog. Tetaplah tekun dan bersabar.

6. Search Engine Belum Mengindeks Artikel Anda
Pada umumnya pengunjung sebuah blog datang dari search engine. Namun bagaimana pengunjung dapat datang ke blog anda melalui search engine jika artikel yang anda tulis belum terindeks search engine. Simak apa saja tips agar posting artikel anda mudah terindeks search engine.

7. Kurang Promosi
Jika semua point diatas sudah dibenahi namun blog anda masih saja sepi, cobalah untuk melakukan promosi. Promosi penting agar para pembaca tahu mengenai keberadaan blog anda. Salah satu cara promosi yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan kunjungan di blog lain (blog walking) dan meninggalkan komentar. Saat berkomentar, isikan alamat blog anda dikolom url. Sehingga para pembaca diblog lain dapat mengunjungi blog anda melalui jejak yang telah anda tinggalkan.

"Kadang kala hal-hal kecil dapat menjadi masalah besar jika kita lalai memberi perhatian padanya".
Mari benahi blog kita agar kunjungan untuk blog kita menjadi meningkat. Dengan begitu semangat ngeblog kita tetap terjaga. Bagaimana dengan anda? Mungkin anda memiliki tips-tips agar blog tidak sepi pengujung? 

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 15.08

Jumat, 09 Mei 2014

Objek Studi Geografi


Objek studi geografi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu objek material dan objek formal.

a. Objek Material Geografi
Objek material merupakan sasaran atau isi suatu kajian. Adapun yang termasuk objek kajian geografi adalah fenomena geosfer terdiri dari atmosfer, cuaca dan iklim, litosfer (lapisan batu-batuan), hidrosfer (lapisan air), biosfer (lapisan kehidupan flora dan fauna), pedosfer (mempelajari ttg tanah) dan antroposfer (lapisan kehidupan manusia yang merupakan “tema sentral” diantara sfera-sfera lainnya).

b. Objek Formal Geografi
Objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah. Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, yakni aspek keruangan (spasial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan (teritorial), dan aspek waktu (temporal).

Dalam mengkaji suatu permasalahan geografi, geografi fisis dan geografi manusia tidak dapat dipisahkan. Bahkan masing-masing cabang geografi saling membutuhkan dan saling melengkapi. Oleh karena itu, kajian geografi akan menyimpang dari tujuannya apabila tidak terjadi konsep penyatuan dalam mengkaji permasalahan.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 12.34

Ruang Lingkup Geografi


Ruang lingkup geografi tidak dapat dilepaskan dari aspek manusia dan lingkungannya. Hubungan manusia dan lingkungannya dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan wilayah dan persebaran dalam ruang.
Ruang lingkup studi geografi sangat luas, sehingga secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Geografi fisis (physical geographhy), yaitu geografi yang mempelajari aspek-aspek fisik seperti batuan, mineral, relief muka bumi, atmosfer, cuaca, iklim, air serta tumbuhan dan hewan.
2. Geografi sosial, yaitu geografi yang mempelajari aspek-aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya (antropogeography)

Menurut Rhoads Murphey dalam bukunya “The Scope of geography”, mengemukakan tentang tiga pokok ruang lingkup studi geografi, yaitu :
1. Interaksi antarmanusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu keanekaragaman wilayah.
2. Persebaran dan keterkaitan penduduk di bumi dengan sejumlah aspek keruangan.
3. Kajian terhadap region dan analisis dari region yang mempunyai ciri khusus. 

Menurut Hagget (1968), ruang lingkup geografi dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Geografi Ortodoks, yaitu kajian tentang suatu wilayah atau region dan menganalisa bagian-bagiannya secara sistematik, misalnya untuk faktor manusia atau fisisnya saja. Geografi ortodoks dibagi menjadi geografi sistematik, geografi regional, geografi teknik, dan geografi filsafat.
2. Geografi terintegrasi (terpadu), yaitu suatu pendekatan dengan mengintegrasikan elemen-elemen geografi sistematik (yang terdiri atas geografi fisikal dan geografi manusia) dengan geografi regional (yang terdiri atas geografi regional dan geografi kultur). Tiap analisis digolongkan menjadi dua segi, yaitu segi teori dan segi aplikasi. 

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 12.32

Ilmu Penunjang Geografi


1. Geologi
adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan bumi akibat tenaga dari dalam bumi (endogen: vulkanisme, tektonisme, gempa bumi),termasuk struktur, komposisi dan sejarahnya.

2. Geomorfologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi serta perubahannya akibat tenaga dari luar (Exogen: pelapukan, erosi, sedimentasi).

3. Meteorologi
adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara, cuaca, suhu, angin, awan, curah hujan, radiasi matahari, dan sebagainya.

4. Meteorologi
sangat penting bagi informasi cuaca terutama untuk penerbangan, pelayaran, pertanian dan industri.

5. Hidrologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi/tanah, di bawah tanah; termasuk sungai, danau, mata air, air tanah dan rawa-rawa

6. Klimatologi
 adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-rata cuaca.

7. Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia khususnya mengenai ciri, warna kulit, bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya.

8. Ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

9. Demografi
adalah ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk. Komposisi penduduk, dan jumlah penduduk.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 12.29

Kamis, 08 Mei 2014

Manfaat Ilmu Geografi


Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari ilmu geografi. Secara umum manfaat geografi ialah membantu dalam memahami kondisi negara sendiri dan memahami dunia. Memahami negara sendiri karena dengan belajar geografi akan mengetahui kelebihan dan kekurangan negara sendiri, baik keadaan alamnya maupun kondisi manusianya, sehingga menumbuhkan perasaan nasionalisme. Selain itu, dalam rangka otonomi daerah, keberadaan geografi sangat diperlukan untuk mengetahui potensi daerahnya.

Memahami dunia sangat penting karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sudah memasuki era globalisasi. Apa yang terjadi di belahan bumi lain akan segera diketahui, sehingga diperlukan pengetahuan tentang geografi negara lain. Misalnya, Perang Irak, Badai Katrina di Teluk Meksiko, dan Kerusuhan di Perancis. Selain itu, dengan mempelajari geografi akan mengetahui kelemahan dan kelebihan negara lain, yang menyangkut sumber daya alamnya maupun manusianya. Misalnya, dengan belajar geografi dapat diketahui bahwa Jepang merupakan negara miskin akan sumber daya alam, tetapi dari segi penduduknya memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat dijadikan dasar untuk merencanakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara Jepang.
Kesimpulan Manfaat Geografi:
1. Memetakan Persebaran Fenomena Di Permukaan Bumi
2. Penentuan Lokasi Pertanian, Industri, dan Permukiman
3. Penentuan Lokasi Transmigrasi
4. Pengembangan Prasarana Transportasi
5. Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya
6. Membantu Menyelesaikan Masalah Sosial dan Kemasyarakatan

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 05.09

Aspek Struktur Lingkungan Geografi


Willian Kirk menyusun struktur lingkungan geografi menjadi 2, yaitu :
1.    Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
a.   Aspek Topologi
Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b.   Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c.   Aspek Non Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)

2.    Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain:
a.   Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial.
b.   Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya
c.   Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d.   Aspek Politik
Misalnya membahas tantang kepartaian dan pemerintahan.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 05.07

Prinsip-prinsip Geografi


4 Prinsip Geografi:
1. Prinsip Persebaran 
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan persebaran gejala di permukaan bumi yang cenderung tersebar tidak merata.
2. Prinsip Interelasi 
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan hubungan timbal balik (interelasi) antara gejala yang satu dan gejala yang lainnya.
3. Prinsip Deskripsi 
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan pemaparan (deskripsi) suatu gejala di permukaan bumi baik melalui tulisan, tabel, diagram, peta, atau video.
4. Prinsip Korologi (keruangan) 
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan kajian gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari aspek persebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang (permukaan bumi) yang membentuk suatu integritas atau kesatuan tertentu

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 05.05

Pendekatan Dalam Geografi


1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1. What? Struktur ruang apa itu?
2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.

2. Pendekatan kelingkungan
Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah teori tentang lingkungan.Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya.Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. 
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.

Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.

(1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu.
(2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.

(3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya).

(4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan.

(5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.( makalah kelompok 2 XG)

3. Pendekatan Kewilayahan
dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam keruangan, interaksi antara variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya.
pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya.
Kesimpulannya:
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahana dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. jadi fenomena, gejala, dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatif- alternatif pemecahan masalah.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 05.03

10 konsep esensial geografi

10 konsep esensial geografi menurut Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998
Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1) Konsep lokasi

Suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga. Misalnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2) Konsep jarak

Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan jarak, Misalnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.

3) Konsep keterjangkauan
Hubungan atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.

4) Konsep pola
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5) Konsep morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Misalnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.

6) Konsep aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah, Misalnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.

7) Konsep nilai kegunaan
Manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Misalnya:
a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai kantor.

8) Konsep interaksi dan interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain. Misalnya: gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain seperti,
a. Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap pembaca atau pemirsa.

9) Konsep differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya. Misalnya:
a. Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:
1. jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
2. pemukiman padat, sedang, atau jarang
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.

10) Konsep keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
Sepuluh konsep tersebut, sengaja dibuat untuk penyatu bahasaan pemikiran geografi, semuanya merupakan awal dari memahami geografi. Dengan demikian, pendidikan geografi mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus mencakup sepuluh konsep tersebut, hanya materi yang diberikan sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 05.00

Pengertian Motherboard

Motherboard adalah papan di mana komponen-komponen komputer ditancapkan dan dapat saling berhubungan. ada banyak sekali tipe motherboard namun kualitasnya motherboard ditentukan oleh chipset yang tertanam di dalamnya, seperti gigabyte,intel, Nvidia Nforcee, VIA dan lain sebagainya. motherboard merupakan pusat sumberdaya yang mengatur kerja semua komponen yang terhubung, selain itu motherboard juga mengatur pemberian daya listrik pada setiap komponen PC.
Pada motherboard terpasang beberapa komponen, seperti dudukan untuk prosessor baik yang berbentuk slot maupun soket, soket memori,slot AGP, selot PCI, slot ISA, chipset, CMOS dan komponen Pendukung lainnya.setiap motherboard memiliki karakteristik atau arsitektur serta komponen yang berbeda, tergantung pabrik pembuat, seri produk,pangsa pasar yang ingin diraih serta teknologi yang sedang berkembang saat itu.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 04.39

Pengertian POWER SUPPLY

Sesuai namanya, power supply (PS) merupakan sumber energi untuk sebuah komputer agar dapat beroperasi. PS mengubah arus dari AC 110 volt 60Hz atau 220 volt 50Hz menjadi DC +3,3 VILT, +5 volt dan +12 volt. power supply harus membawa suplai listrik DC yang baik dan setabil sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik. alat yang berjalann pada tagangan selain dari yang didaftar harus disuplai oleh regulator tagangan onboard. Sebagai Contoh, RIMM DAN DIMM membutuhkan 2,5 v sedangkan AGP AX dan Card yang lebih cepat membutuhkan 1,5 v. keduanya disuplai oleh regulator onboard dari motherboard.
proses juga membutuhkan variasi yang lebih lebar (sekitar 1,3 v) yang disuplai oleh Voltage Regulator Module (VMR) yang cukup canggih dan tidak asing lagi. built-in ditancapkan pada motherboard. anda biasanya akan menemukan tiga atau lebih sirkuit regulator tegangan yang berbeda pada motherboard modern saat ini. ada dua istilah yang baik untuk anda ketahui mengenai power supply, Yaitu sinyal power good dan from factor power supply.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 04.38

Kecepatan Prosesor vs Kecepatan Motherboard

Hal yang membingungkan adalah ketika kita mencoba membandingkan performa prosesor dengan motherboard. secara virtual semua prosesor modern, sejak adanya 486DX, berjalan beberapa kali kemampuan kecepatan motherboard. seperti contoh, chip P4-2,35 GHz berjalan pada 19/4 (4.75) kali kecepatan motherboard (FBS) 533 MHZ, sedangkan AMD Athlon XP 2100+ (1,73 GHz) berjalan pada 13/3 (6.5) kali dari kecepatan motherboard 266 MHz.samapai awal tahun 1998, kebanyakan motherboard berjalan pada kecepatan 66 MHz atau kurang. Mulai april 1998 Intel merilis chipset prosesor dan motherboard yang didesain untuk berjalan pada kecepatan 100 MHz.
menjelang akhir 1999, tersedia chipset dan motherboard yang berjalan 133 MHz untuk mendukung pentium III. pada saat yang sama diperkenalkan motherboard dan chipset AMD Athlon yang berjalan pada keceatan 100 MHz clock, tetapi menggunakan teknik transfer 2x (double transfer technique) untuk 200 MHz data rete antara prosesor Athlon dan HIPset dari Northbridge. pada tahun 2000 dan 2001, kecepatan bus prosesor naik menjadi 266 MHz untuk amd athlon dan intel Itanium, sedangkan untuk pentium 4 mencapai 400 MHZ sehingga 533 MHZ. pada tahun 2006 prosesor dan motherboard sudah pencapai kecepatan 1066 MHz.

Ditulis oleh: kito share kumpulan materi pelajaran Updated at : 04.37